Mitos Seputar Virus Corona yang Sering Dianggap Nyata

Hingga kini penyebaran virus corona atau covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Meski sudah banyak informasi mengenai virus ini, tetap saja ada yang menyebar mitos pada masyarakat yang sebenarnya salah. Jika didiamnkan saja, masyarakat akan makin cemas dan percaya pada mitos ini.

Padahal Virus corona adalah jenis baru yang sampai sekarang ini masih dipelajari oleh para ahli Kesehatan. Karna hal tersebut lah banyak masyarakat yang masih bingung akan virus ini dan menimbulkan berbagai mitos.

Mitos virus corona apa saja sih yang sering dianggap nyata?

Virus Corona Adalah Mutasi dari Flu Biasa

Apa kamu pernah mendengar mitos ini? Jika iya perlu diluruskan bahwa mitos ini sangat keliru, karena vius corona merupakan salah satu virus yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. Walaupun SARS-CoV-2 penyebab virus covid-19 memiliki gejala yang sama, tapi salah jika menyebut virus ini adalah bentuk mutasi dari flu biasa.

Virus Corona Bisa Menular Melalui Hewan Peliharaan

Yang selanjutnya yaitu virus corona ini dapat menular dari hewan peliharaan. Menurut CDC (Center for Disease and Prevention Control) belum ada laporan mengenai seseorang yang tertular virus corona dari hewan peliharannya. Tapi untuk jaga – jaga, selalu cuci tangan ya setelah menyentuh hewan peliharaan mu.

Anak-Anak Tidak akan Tertular

Jika kamu pernah mendengar mitos ini, jelas mitos ini sangat keliru. Karena studi CDC terhadap kasus virus corona di Amerika Serikat, bahwa anak – anak di bawah 9 tahun juga dapat tertular. Nah maka dari itu, jaga anak – anak mu ya.

Penularan Virus Corona Dipengaruhi Cuaca

Muncul teori bahwa penyebaran virus corona dipengaruhi oleh cuaca. Bahkan banyak yang menghimbau untuk berjemur di bawah sinar matahari untuk mencegah penularan virus corona. Padahal penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan ini tidak dipengaruhi oleh cuaca, mau panas atau dingin penyebaran akan tetap terjadi.

Pasti Timbul Gejala

Walaupun virus corona memang menyebabkan berbagai gejala seperti sesak napas, demam, batuk kering, dan lainnya tapi mitos ini juga terbukti salah, karena pada beberapa kasus ada yang tertular virus corona dan tidak ada gejala apapun. Jadi jika ada yang tertular virus, mereka tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasa dan bisa menularkan virus ke pada orang di sekitarnya.

Cegah Penularan dengan Minum Cairan Disinfektan

Sempat ramai beberapa waktu lalu bahwa meminum cairan disinfektan dapat melindungi tubuh dari virus corona. Nyatanya mitos ini sangat salah, cairan disinfektan apapun termasuk yang dibuat sendiri dengan cairan pemutih tidak boleh terkena kulit, apalagi diminum.

Kandungan dalam cairan pemutih bisa menyebabkan luka pada kulit, apalagi ditelan. Nah mulai sekarang gunakan cairan disinfektan hanya pada benda mati saja ya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Memakai Masker Menyebabkan Keracunan Karbondioksida

Yang terakhir adalah jika terlalu lama menggunakan masker dapat menyebabkan keracunan karbondioksida (CO2). Memang menggunakan masker terlalu lama bisa membuat pengap dan tidak nyaman, tapi tidak sampai membuat mu keracunan karbondioksida.

Itulah mitos seputar virus corona yang sering dianggap nyata. Mulai sekarang, jangan mudah menelan informasi mentah – mentah ya, cari info lebih lanjut jika mendengar teori baru terkain virus corona ini. Selalu cuci tangan dan bawa Antis Hand Sanitizer jika keluar rumah untuk mencegah penularan virus melalui tangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *